Feature Cause

Donate & Help

Save a Life

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Feed the Poor

To Help Them Survive

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Save Humanity

To Help Them Survive

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Donate & Help

To Give Them a Life

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now

No one has ever become poor by giving, Please Donate

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

Our Latest Blog

Senin, 12 April 2021

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1442 H / 2021 M

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Ramadhan akan menanti kita. Ramadhan yang berbeda kali ini, karena bumi masih dilanda wabah Covid-19. Walaupun begitu, tetap ibadah puasa dibulan Ramadhan ini harus kita jalankan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT. Dan sudah diperbolehkannya shalat Tarawih dan Idul Fitri menjadikan ibadah puasa Ramadhan kita lebih bisa di tingkatkan lagi, meskipun tetap menerapkan protokol kesehatan.

Awal waktu subuh dan imsak dalam jadwal imsakiyah tahun ini dihitung sesuai dengan kriteria awal waktu subuh hasil Munas Tarjih Muhammadiyah ke-31 tahun 2020. Yaitu awal waktu subuh ditentukan ketika ketinggian matahari berada dalam posisi minus delapan belas derajat.

https://suaramuhammadiyah.id/2020/12/20/munas-tarjih-muhammadiyah-putuskan-untuk-koreksi-waktu-subuh-dua-derajat/

Oleh karena itu waktu imsak dan subuh dalam jadwal imsakiyah Muhammadiyah tahun ini kemungkinan ada perbedaan dengan jadwal imsakiyah yang dihisab lembaga lain yang masih mematok awal waktu subuh dalam ketinggian minus 20 derajat. Perbedaan awal waktu subuh itu sekitar delapan menit.

Dengan itu pula, kami Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Lama membuat desain khusus Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H / 2021 M untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Jadwal ini berdasarkan hisab Majelis  Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah.

Berikut link untuk mengunduh Jadwal Imsakiyah nya :

UNDUH JADWAL IMSAKIYAH VERSI GAMBAR

UNDUH JADWAL IMSAKIYAH VERSI PDF


Demikian informasi dari kami, semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Kamis, 23 April 2020

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H / 2020 M



Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Ramadhan akan menanti kita. Ramadhan yang berbeda kali ini, karena bumi kita sedang sakit dilanda wabah Covid-19. Walaupun begitu, tetap ibadah puasa dibulan Ramadhan ini harus kita jalankan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT.

Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Nomor 01/MLM/I.0/E/2020
TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADHAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1441 HIJRIAH, 1 Ramadan 1441 H jatuh pada hari Jum’at Kliwon 24 April 2020 M.

Dengan itu pula, kami Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Lama membuat desain khusus Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H / 2020 M untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Jadwal ini berdasarkan hisab Majelis  Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah.

Berikut link untuk mengunduh Jadwal Imsakiyah nya :

UNDUH JADWAL IMSAKIYAH VERSI GAMBAR

UNDUH JADWAL IMSAKIYAH VERSI PDF

Demikian informasi dari kami, semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 28 Desember 2019

[DOKUMENTASI] Shalat Gerhana Matahari

PCMKEBLAMA - Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Lama bekerjasama dengan DKM Masjid Nurul Amal melaksanakan shalat gerhana matahari sesuai dengan Maklumat Majelis Tarjih Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah No. 02/MLM/I.1/A/2019 tentang Shalat Gerhana Matahari Cincin dan Sebagian Kamis, 29 Rabiulakhir 1441 H bertepatan dengan 26 Desember 2019 M. Berdasarkan maklumat tersebut, daerah Jakarta terjadi gerhana matahari sebagian. Maka dari itu di sunnahkan melaksanakan shalat gerhana.

Pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari berlangsung di Masjid Nurul Amal, Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Lama pada hari berlangsungnya gerhana matahari, Kamis, 26 Desember 2019. Kegiatan diawali dengan kata penghantar dari pengurus Masjid. Pada shalat gerhana ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah dari unsur PCM Kebayoran Lama, Organisasi Otonom (Ortom), pimpinan guru dan karyawan sekolah Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Lama serta warga sekitar. Lalu dilanjut dengan pelaksanaan sholat gerhana dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan oleh Drs. H. Ahmad Yani.

Berikut dokumentasi Shalat Gerhana Matahari berlangsung :













Selasa, 27 Desember 2016

Mata Pelajaran Yang Diujikan Dalam Ujian Nasional

JAKARTA – Tahun 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan tetap menerapkan ujian nasional (UN), sekaligus meningkatkan mutu ujian sekolah dengan menggantinya menjadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Salah satu hal yang berbeda pada ujian nasional (UN) dan ujian sekolah tahun 2017 dengan tahun sebelumnya adalah mata pelajaran yang diujikan pada tingkat SMA.

Sebelumnya, pada UN tingkat SMA terdapat enam mata pelajaran (mapel) yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mapel Fisika, Kimia, dan Biologi; untuk jurusan IPS, ditambah mapel Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi; dan untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.

Menariknya, pada UN 2017 untuk tingkat SMA nanti, hanya ada empat mapel yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Namun, untuk USBN, ketiga mapel yang ada dalam tiap jurusan (IPA/IPS/Bahasa) tersebut tetap menjadi mapel yang diujikan. Ada enam mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMA. Selain tiga mapel berdasarkan jurusan, USBN juga akan menguji siswa untuk mapel Pendidikan Agama, PPKN, dan Sejarah.

Untuk mapel UN tingkat SMP pada tahun 2017 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. UN tingkat SMP akan menguji mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMP adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.

Ujian Nasional (UN)  tingkat SMK pada tahun 2017 juga tetap menguji empat mapel, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.

Sumber : menara62.com

Muhammadiyah Desak PBB Fasilitasi Gencatan Senjata Di Aleppo

JAKARTA – Muhammadiyah sangat prihatin dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, situasi yang terjadi sudah sangat berbahaya, dan kerusakan Aleppo bukan hanya persoalan berapa orang yang meninggal dunia, tetapi yang paling parah yaitu kerusakan peradaban dunia yang ada di Aleppo.

Situasi yang saat ini tengah melanda Suriah khususnya Aleppo murni permasalahan politik. Menurut Mu’ti peperangan yang terjadi di Suriah jangan lah dibawa ke ranah agama.

“Peperangan yang terjadi bukan antara kaum Syiah dan Suni, tapi lebih merupakan kepentingan politik rezim Bashar al Assad dengan oposisi,” ujar Mu’ti ketika dimintai tanggapannya oleh redaksi Muhammadiyah.or.id, Jumat (16/12).

“Situasi yang semakin mencekam semakin merusak peradaban yang terjadi di Aleppo, termasuk warisan peradaban Islam,” ucap Mu’ti.

Banyaknya masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban kekerasan dan peperangan antara pemerintahan yang berkuasa dengan oposisi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah cepat, yang perlu dilakukan oleh dunia, khususnya PBB.

“PBB harus bergerak cepat untuk mempertemukan kedua belah pihak, dan memfasilitasi untuk menghentikan guncatan senjata yang terjadi saat ini,” terang Mu’ti.

Selain itu, Mu’ti menambahkan, perlu adanya upaya-upaya negara lain untuk bersedia menampung korban dan juga para pengungsi dari Suriah. “Diperlukan bantuan dari berbagai belahan dunia, untuk menyelamatkan para korban. Tentu harus ada kebijakan-kebijakan baru dari negara-negara yang masih menolak korban Aleppo untuk segera turun tangan membantu,” ucapnya.

Mu’ti juga menyayangkan campur tangan negara lain yang semakin memperkeruh situasi yang ada di Aleppo. “Sesungguhnya yang berperang bukan hanya antara warga Suriah dengan pemerintah, melainkan ada turut serta negara-negara yang memiliki kepentingan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan rezim yang saat ini tengah berkuasa,” ujarnya.

Diakhir, Mu’ti juga megatakan bahwa pemerintah Indonesia harus segera mengambil sikap dengan situasi yang terjadi di Aleppo saat ini. “Pemerintah, baik melalui Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri harus segera mengambil sikap dalam situasi yang terjadi di Aleppo saat ini,” tutup Mu’ti.

Sumber : menara62.com

Riwayat Pengajian Wal’Ashri KH. Ahmad Dahlan

YOGYAKARTA- Berbicara mengenai perjalanan hidup sosok KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah tidak pernah tergerus oleh waktu. Bahkan tidak jarang masih banyak warga Muhammadiyah, maupun masyarakat secara luas belum mengetahui kisah-kisah inspiratif dari KH. Ahmad Dahlan. Salah satunya yaitu cerita mengenai pondok yang didirikan KH. Ahmad Dahlan ketika mengajarkan Surah Wal’Ashri kepada santri-santrinya.

Setelah pulang dari Makkah (sekitar tahun 1904) KH. Ahmad Dahlan mendirikan pondok dan mulai mengajarkan agama dimulai dari mengajarkan Surat Wal ‘Ashri. Seperti disampaikan Syukri AR, Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah pondok pengajian Wal ‘Ashri ini sering luput dari pengamatan para peneliti sosiolog, maupun antropolog. Mengapa ? Karena menurut Syukri mereka (murid-murid Wal ‘Ashri) tidak vokal.

“Menurut Kyai Djazuli, salah seorang guru Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1926 - 1954, jauh sebelum mendirikan Muhammadiyah, KHA Dahlan mengajarkan Wal ‘Ashri itu cukup lama, yaitu mencapai sekitar 8 bulan, jadi lebih lama dari ketika mengajarkan Al Ma’un yang sampai sekitar 3 bulan,” terang Syukri ketika ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id Senin (26/12).

Menurut Syukri, KH. Dahlan mengajarkan Wal ‘Ashri di mana-mana, dan selalu diulang-ulang kepada murid-muridnya. Sampai-sampai di Pekalongan, dulu,  beliau (KH. Dahlan) dikenal dengan sebutan “Kyai Wal ‘Ashri’.

“KH. Dahlan mengulang-ulang surat itu  supaya murid-muridnya mengamalkannya, bukan hanya menghapalkan,” ujar Syukri.

Tujuan dari pengajian Wal ‘Ashri tersebut menurut Syukri yaitu, Pertama, agar murid-muridnya menggunakan waktu sebaik-baiknya (tidak nganggur). Kedua, agar murid-muridnya suka mengisi waktu dengan  melakukan amal saleh (amal kebajikan). Ketiga, agar dengan mengisi waktu untuk belajar itu murid-muridnya menjadi pandai dan berpikiran maju. Karena al ‘ashri  itu sendiri salah satu artinya ‘modern’, ‘selalu baru’ atau ‘up to date’.

Keempat, agar murid-muridnya tidak suka ‘ngrasani’ (menggunjing) dan saling mencela. Kelima, agar murid-muridnya  suka saling mengingatkan, meluruskan dengan cara yang baik, sabar bila melihat dan mengetahui temannya berbuat keliru atau salah.

“Jadi dengan mendalami, mengamalkan dan membudayakan pemanfaatan waktu itu diharapakan murid-muridnya bisa menjadi orang yang selalu efisien menggunakan waktu, tepat waktu (disiplin), selalu melakukan amal saleh secra kreatif, dan selalu kritis dan melakukan tausyiah dengan cara yang santun dan menarik,” terang Syukri.

Riwayat Pengajian Ibu-Ibu Wal ‘Ashri di Kauman

Atas usul Nyai Dahlan,   KH. Dahlan juga mengadakan  pengajian Wal ‘Ashri untuk perempuan guna membina (memajukan) buruh-buruh perempuan (tukang-tukang  ngecap, mbatik, ngetel,  medel,  ngerok, mbironi) dan anak-anak perempuan yang tidak mampu sekolah.

“Mereka yang dulunya nganggur dan suka ngrumpi dikumpulkan dan diberi pelajaran agama.  Pada masa itu pengajian Wal ‘Ashri di Kauman diadakan sesudah bakda ‘Ashar,” terang Syukri.

Ketika KH. Dahlan wafat pengajian tersebut diasuh sendiri oleh Nyai Dahlan di bawah bimbingan ketua-ketua Muhammadiyah seperti,  KH. Ibrahim, KH. Hisyam, KH. Mas Mansur dan dijadikan bagian kegiatan Aisyiyah.

“Semangat mengisi dan memanfaatkan waktu dengan melakukan amal saleh ini oleh KH.Dahlan selalu ditekankan agar  murid-muridnya (warga Muhammadiyah) tidak rugi (tidak kehilangan waktu).  Sehingga karena semangat beramalnya yang kuat,   dulu Muhammadiyah di mana-mana melakukan berbagai amalan, sehingga Muhammadiyah dulu dikenal sebagai ‘gerakan amal saleh’,” tutup Syukri. 

Sumber : muhammadiyah.or.id